Philo
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Filsafat
Dosen Pembimbing:
Bu Tsuroya Kiswati
Oleh:
Muhibbatul Ummah A81211130
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Tujuan dari makalah ini adalah
menyediakan pembahasan tentang seorang tokoh filusuf mulai dari biografinya,
pemikirannya hingga kaya-karyanya. Ia adalah salah satu seorang tokoh filsuf
Yunani yang sangat kaya dimasa itu namun, hanya sedikit yang diketahui tentang
tokoh ini. Ia adalah seorang Yahudi yang berusaha mendamaikan agama Yahudi
dengan dengan filsafat Yunani, khususnya filsafat Plato. Salah satu
pemikiran Philo yang paling menonjol dan dapat dikaji dalam kaitannya dengan
studi Perjaanjian Baru adalah mengenai Logos (Pikiran, Sabda Allah). Kata Logos
sangat penting bagi Philo, karena ia menggunakan kata ini lebih dari 1400 kali
dalam berbagai tulisan-tulisannya. Dengan pemikiran-pemikirannya ia
menghasilkan beberapa karya-karyanya diantaranya tiga karya besarnya yang masih tersisa, tapi
tak satupun yang utuh atau dalam urutan yang teratur, dan beberapa bagiannya
sudah sering diterbitkan sebagai tulisan tersendiri: The Allegory of the Laws (tafsiran
tentang Kejadian); Questions and Answers on Genesis and Exodus (karya
yang lebih pendek, sejenis dengan yang pertama); dan The Exposition of the
Laws (uraian tentang sejarah dalam Pentateukh). Dengan memakai tafsiran
alegori dapat ia simpulkan ajaran susila dan mistik dari semua bagian
kitab-kitab ini.
Dari sinilah kita akan membahas tentang sejarahnya Philo lebih mendalam
dalam makalah ini yang akan memuat tentang bagaimana biografinya, apa saja pemikirannya
dan apa hasil dari karya pemikirannya tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
BIOGRAFI PHILO
Philo adalah seorang ahli berasal dari keluarga Yahudi yang kaya
dan berpengaruh pada abad 1 Masehi. Ia adalah teman sejaman Paulus. Ia adalah
yang mendamaikan agama yahudi dengan filsafat yunani.[1] Yang
paling penting ia adalah seorang penyelidik Alkitab pada zaman kuno. Aleksander,
adiknya, adalah salah seorang terkaya pada zamannya, dan kemenakannya, Tiberius
Aleksander, pernah menjadi Prokurator Yudea dan Mesir (prokurator, wakil
penguasa Roma di Propinsi; prefektus, titel dari berbagai petugas atau penguasa
sipil atau militer) sesudah murtad dari kepercayaan atau agama Yahudi. Hanya
sedikit yang diketahui tentang kehidupan Philo. Tanggal lahirnya maupun
meninggalnya tidak diketahui. Satu-satunya tanggal yang pasti pada masa
hidupnya adalah keanggotaannya dalam kedutaan pada masa Gayus (Kaligula) tahun
39 sM. Dari sini ternyata dia sudah amat tua pada waktu I tu, kira-kira ia
mencapai umur 70 tahun[2]
dan berdasarkan dugaan waktunya ± tahun 20 sM sampai tahun 45 M.[3]
Waktu kecilnya ia mendapat pendidikan agama dan setelah besar menjadi pendeta
Yahudi. Dari tulisan-tulisannya dapat disimpulkan bahwa sebagai pemimpin
masyarakat Yahudi, kebanyakan dari usianya digunakannya untuk kewajiban
pelayanan umum. Tapi bakat bawaannya adalah hidup berpikir mengejar filsafat,
dan menurut pernyataannya, untuk itulah digunakannya masa mudanya.
B.
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN PHILO
Sumbangan Philo
yang terbesar menurut para peneliti paling baru, ialah bahwa ia memakai
filsafat dalam cara ini untuk memberi suatu dasar pikiran pertahanan bagi
agama; sebenarnya dialah 'ahli teologi pertama', dan filsafat adalah penting
baginya pertama-tama sebagai pembantu bagi teologi. Motivasi usahanya ini tidak
dapat dilihat hanya dalam kegiatannya memberitakan agama Yahudi, yang umum
terdapat pada orang Yahudi pada masa itu, tapi dalam pengalaman mistiknya
tentang kenyataan tuhannya tentang itu ditulisnya secara menggugah hati dalam
beberapa karyanya (umpamanya Special Laws).
Yang menjadi
pusat dalam pengertiannya, baik tentang alam semesta maupun tentang pengalaman
agama ialah pikiran tentang “Logos” (kata, firman, kalam), suatu istilah
yang berasal dari golongan Stoiki. Salah satu pemikiran Philo yang paling
menonjol dan dapat dikaji dalam kaitannya dengan studi Perjaanjian Baru adalah
mengenai Logos itu (Pikiran, Sabda Allah). Kata Logos sangat penting bagi Philo,
karena ia menggunakan kata ini lebih dari 1400 kali dalam berbagai
tulisan-tulisannya. Tulisan-tulisan para Rabbi pra-Krieten juga tidak luput
dari pemikiran Hellenik yang mengelilingi, minimal ada tarik menarik antara 2
aliran pemikiran yang cukup menonjol sebelum dan pada awal-awal tarikh Masehi.
Perlu dicatat pula, jauh sebelum zaman Philo, Perjanjian Lama sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh komunitas Yahudi di Alexandria,
kira-kira abad III SM. Dan perlu dicatat pula, bahwa kata Davar (Firman) TUHAN)
juga diterjemaahkan menjadi Logos dalam naskah yang lazim dikenal sebagai
Septuaginta ini. Selain itu ia juga berargumen tentang asal usul dan konstitusi
dunia dengan mangungkap kekuasaan ilahiah tertinggi adalah kekuasaaan yang
diasosiasikan dengan ciptaan dan kekuasaan raja (basilike), dan karena
itu dihubungkan dengan gelar Tuan (lord), karena berdasarkan kapasitas
untuk menjalankan kekuasaan tersebut tuhan mengatur semua yang maujud dengan
adil. Dia mampu mengatur dunia dengan adil sendirian saja karena dia adalah
penciptanya. Dia menciptakan ketertiban dan kekacauan.[4]
Oleh karena itu, tuhan begitu tinggi kedudukannya perlulah ada makhluk
perantara yang menghubungkan tuhan dengan alam. Yang terutama makhluk yang
terdekat dengan tuhan yang meliputi semua selain tuhan ialah Logos. Logos
adalah sumber dari cita-cita yang sebagai dari pikiran tuhan mengisi alam yang
tidak bertubuh. yang meliputi dan merupakan prinsip tindakan moral. Tetapi
logos juga beredar dalam dunia yang nyata sebagai penjelmaan dari akal tuhan..
Ia bermula
mempelajari filosofi dari ajaran Yunani, terutama dari buah tangan Plato. Pada
umur 28 tahun terasa olehnya, bahwa ia mempunyai pembawaan untuk mejadi seorang
filosof. Pikiran Philo gagasan ini digabungkan dengan pikiran Plato tentang
dunia yang bersifat sempurna dan menandai cara bagaimana Allah yg di luar alam
itu menciptakan dan memelihara dunia ini, dan juga menyatakan diriNya kepada
ciptaan-Nya. Musa dilukiskan sebagai contoh dari Logos, yang membimbing manusia
kepada pengetahuan tentang Allah; Bapak-bapak leluhur sebagai teladan dari
orang-orang yg membebaskan dirinya dari belenggu harta benda duniawi dan yg
sudah dipersatukan dengan hikmat ilahi.
Pembuat hukum
menurut Philo adalah hukum yang hidup selama ia melaksanakan fungsi utama dari hukum
yaitu: memerintahkan apa yang benar dan melarang apa yang salah. Musa adalah
hukum yang hidup dan rasional jauh sebeluk ia menjadi legislator. Menurut Philo
ia adalah pembuat hukum terbaik sepanjang sejarah, hukum tertulisnya adalah
salinan yang ditanamkan dari model yang ditanamkan didalam jiwa yaitu logos
ilahi yang tercetak dijiwanya, yang merupakan penciptaan model dari manusia.
Dalam
pemikiran Philo, hanya melalui LogosIah Allah dapat memasuki "dunia
fenomenaI" yang berada dalam jangkauan persepsi manusia.[5]
Gagasan ini jelas-jelas dilatarbelakangi oleh pemikiran Plato, bahwa Allah
(theos) berada dalam "dunia ide" yang tunggal dan tetap, tidak
mungkin menyebtuh "dunia manusia" yang majemuk daan berubah-ubah.
Itulah sebabnya diperlukan Logos untuk menjembatani antara keduanya. Meskipun
demikian, bagaimanapun juga Philo adalah seorang Yahudi, yang sekuat tenaga
ingin memahami Logos dala miman Yahudinya, meskipun untuk usahanya itu ia tidak
selalu berhasil.
C.
KARYA-KARYA PHILO
Dia menulis sekitar lima puluh tujuh buku yang di antaranya adalah
The Age of Pilatus. Dalam buku ini, jika dia ingin memasukkan sesuatu tentang
Yesus, maka kita akan menemukan banyak hal, namun dia tidak menyebut Yesus sama
sekali.[6]
Edisi karya-karya Philo yangg paling baik ialah keenam jilid oleh L Cohn
dan P Wendland, diterbitkan thn 1896-1914, dengan jilid ke-7 tentang Indeks
(1926-1930) oleh H Leisegang. Beberapa karyanya yang hanya ada dalam bahasa
Armenia, disusun oleh Mechitarist J.B Aucherian thn 1822 dan 1826; naskahnya berasal
dari abad 5. Ada juga naskah Latin Kuno dari Philo, yang mempunyai suatu nilai
dalam memperbaiki naskahnya. Terjemahan paling akhir dari semua karya Philo
yang ada, baik Yunani maupun Armenia, ialah terjemahan yang ada di Loeb
Classical Library, oleh EH Colson, G. H Whittaker dan R Marcus (10 jilid,
ditambah 2 jilid pelengkap, 1929-1962). Karya perdananya adalah mengenai
pokok-pokok filsafat, hanya di situ tidak banyak nampak keaslian pikirannya,
namun menyajikan sumber bahan yg berharga untuk penelitian filsafat Yunani yg
kurang dikenal.
Ada tiga
karya [7]besarnya
yang masih tersisa, tapi tak satupun yang utuh atau dalam urutan yang teratur,
dan beberapa bagiannya sudah sering diterbitkan sebagai tulisan tersendiri:
The Allegory of the Laws (tafsiran tentang Kejadian); Questions and Answers on Genesis and Exodus (karya yang lebih pendek, sejenis dengan yang pertama); dan The Exposition of the Laws (uraian tentang sejarah dalam Pentateukh). Dengan memakai tafsiran alegori dapat ia simpulkan ajaran susila dan mistik dari semua bagian kitab-kitab ini.
The Allegory of the Laws (tafsiran tentang Kejadian); Questions and Answers on Genesis and Exodus (karya yang lebih pendek, sejenis dengan yang pertama); dan The Exposition of the Laws (uraian tentang sejarah dalam Pentateukh). Dengan memakai tafsiran alegori dapat ia simpulkan ajaran susila dan mistik dari semua bagian kitab-kitab ini.
BAB III
KESIMPULAN
Philo adalah seorang filsuf terampil, lahir di masa rezim Herodit I,
dan memahami dengan baik informasi tentang bangsa Yahudi. . Hanya sedikit yang diketahui
tentang kehidupan Philo. Tanggal lahirnya maupun meninggalnya tidak diketahui.
Satu-satunya tanggal yang pasti pada masa hidupnya adalah keanggotaannya dalam
kedutaan pada masa Gayus (Kaligula) tahun 39 sM. Dari sini ternyata dia sudah
amat tua pada waktu I tu, kira-kira ia mencapai umur 70 tahun[8]
dan berdasarkan dugaan waktunya ± tahun 20 sM sampai tahun 45 M.[9]
Waktu kecilnya ia mendapat pendidikan agama dan setelah besar menjadi pendeta
Yahudi Dia menulis sekitar lima puluh tujuh buku yang
di antaranya adalah The Age of Pilatus. Dalam buku ini, jika dia ingin
memasukkan sesuatu tentang Yesus, maka kita akan menemukan banyak hal, namun
dia tidak menyebut Yesus sama sekali. Ia berasal dari kalangan elit
berpendidikan dan paling dihormati di antara orang-orang seusianya. Ia dikenal
subyektif dan jujur, dan ia tidak pernah mengabaikan suatu kejadian, besar atau
kecil, penting atau tidak penting, berkaitan dengan apa yang ditulisnya. Dan
itulah metodenya ketika ia menulis tentang berbagai agama yang ada pada waktu
itu.
Ia adalah murid Plato, yang mengeluarkan teori Logos atau yang
secara theologis dikenal sebagai ‘The Word'. Jadi, nanyak tentang ditulis hal
ini dan juga teori tentang hubungan Allah dengan dunia dengan semua
ketidak-sempurnaannya. Dan
Pembuat hukum menurut
Philo adalah hukum yang hidup selama ia melaksanakan fungsi utama dari hukum
yaitu: memerintahkan apa yang benar dan melarang apa yang salah.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens. K.. 1999. Sejarah
Filsafat Yunani. Edisi Revisi . Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
Schofield, Rowe. Sejarah
Pemikiran Pilotik Yunani dan Romawi. Jakarta: Rajawali Press
Hatta, Muhammad. 1986. Alam
Pikiran Yunani. Jakarta: UI Press
Wiramihardja, Sutarjo. 2009. Pengantar
Filsafat. Edisi Revisi. Bandung: Reflika
Aditama.
http://www.akhirzaman.info/nashrani/49-cat-kristen/1375-kristen-dan-sejarah-lama.html
(diakses 30 Mei 2012)
http://www.sarapanpagi.org/logos-studi-kata-dari-perjanjian-baru-yunani-vt169.html#p351 (diakses 22 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar